30 Juni 2010

Jalan-jalan ke Amsterdam, 1st Days..


Pertengahan bulan Mei lalu, saya sempat jalan-jalan sendirian ke Eropa. Ya kali ini, benar-benar sendiri tanpa suami dan anak-anak. Suami saya karena kesibukannya tidak bisa menemani saya. Perjalanan saya kali ini sekaligus memenuhi undangan teman saya, Priscilla yang tinggal di Amsterdam sejak 4 tahun yang lalu. Sebenarnya sahabat lama saya ini telah mengundang saya sejak tahun lalu, namun karena saya masih kerja kantoran dan susah minta ijin cutinya, maka tertunda-tunda terus.

Terakhir saya melakukan perjalanan saya ke Eropa adalah ketika saya masih duduk di bangku kelas 6 SD. Jadi bagi saya perjalanan saya kali ini benar-benar saya nantikan :)

Perjalanan menuju Amsterdam kali ini saya ditemani oleh tante Emma, ibunda sahabat saya itu. Terbayang perjalanan panjang yang akan saya tempuh dan flight tengah malam yang harus saya alami, maka saya bersiap mengenakan baju yang cukup tebal dan sepatu beserta kaos kaki. Sebelum berangkat ke airport, saya menunggu anak-anak tidur dulu. Namun, hanya Raya yang berhasil tidur, sedangkan Khayra tidak juga terlelap dan ngotot untuk pergi mengantarkan saya. Akhirnya Khayra pun menemani saya beserta Ausie dan mas Ulung menuju airport. Di tengah perjalanan, Khayra tertidur dan sesampainya di airport saya langsung menghubungi tante Emma yang telah menunggu selama 1 jam lebih. Setelah check in kami pun menuju imigrasi dan kemudian menunggu untuk boarding. Ketika menunggu, tiba2 bb saya berbunyi..ternyata ada pesan di bbm dan terdapat tulisan KHAYRA..ya ampuun naak..Memang Khayra telah bisa mengetik beberapa kata di bb, seperti namanya sendiri, PAPA, MAMA dan RAYA. Ketika saya tanyakan Ausie, via sms, ternyata Khayra terbangun saat perjalanan pulang ke rumah dan menanyakan mana mama?? langsung air mata saya menetes. Sampai saya naik ke pesawat pun, bb saya masih berbunyi-bunyi..dalam hati saya berdoa, semoga selama saya pergi, anak-anak saya akan baik-baik saja, bersama papa dan omanya yang bersedia menemani mereka selama saya pergi.

Pesawat saya berangkat tepat waktu. Jam 00.30 take off dari bandara Soekarno-Hatta menuju Dubai untuk transit selama 3 jam. Selama kurang lebih 8 jam, kami sampai di Dubai Int'l airport. Kali ini flight ke Amsterdam delay selama kurang lebih 30 menit..dan setelah kurang lebih 7 jam perjalanan, kami sampai di Amsterdam pada jam 2.30 siang. Di airport Schipol, sahabat saya beserta, suami dan anaknya yang kecil telah menunggu dan siap mengantar kami ke rumahnya di kawasan Amstelveen. Sebelumnya kami sempat mampir di restoran Indonesia untuk membeli makanan, karena Sisil, begitu teman saya Priscilla dipanggil, belum sempat masak..hahaha..

Sesampainya di rumah, kami ngobrol-ngobrol sebentar dan melepas lelah, dengan icip makanan yang sempat kami beli tadi. Dan setelah membersihkan diri, Sisil mengajak saya dan ibunya berkeliling ke daerah pinggiran di Amsterdam yang indah, tenang dan sejuk, sekitar 12 derajat celcius..hehe..anginnya yang bikin saya kedinginan sebenarnya.

Sempat berhenti untuk berfoto ria di sebuah kincir angin yang sekaligus dijadikan rumah oleh penduduk setempat, walaupun mata terasa berat, akibat kurang tidur karena mendengar lengkingan suara pramugari yang menawarkan teh.."tea...tea..anyone would like to have some tea!" hehe..

Perubahan

Sejak saya berhenti kerja, dan jadi full time mom, banyak perubahan positif baik untuk saya dan anak-anak. Dulu, saya sama sekali ogah berolah raga dan berkutat di dapur. Kini, setiap pagi saya melakukan olah raga ringan seperti menggunakan trimmer selama setengah jam ataupun naik sepeda keliling komplex. Kini saya lumayan rajin memasak menu2 ringan.
Anak-anak terutama Khayra dulu susah makan. Sekarang seberapapun makanan di mangkoknya habis dilahapnya. Sebagai kakak, sekarang Khayra-pun lebih mengalah terhadap Raya. Mereka pun lebih mudah menerima bila dilarang ataupun dinasehati.

Setiap hari dari pagi sampai malam, saya bersyukur bisa melihat perkembangan anak-anak saya. Ada saja perkembangan dan kepintaran baru dari diri mereka.

Jadi saya tidak pernah 'menyesal' untuk memutuskan berhenti bekerja. Bukannya saya tidak menghargai wanita yg berkeluarga untuk bekerja, karena itu juga merupakan hal yang baik. Namun, bagi saya, pekerjaan sebagai full time mom..merupakan pekerjaan yang mulia dan penting bagi perkembangan anak-anak dan keluarga. Semoga apa yang saya kerjakan pada saat ini bisa selalu memberi kebaikan bagi keluarga. Insya Allah, aamiin.