Entah kenapa tiba2 saya jadi teringat kata2 yang terselip di email yang saya terima dari teman saya beberapa waktu yang lalu. Email itu saya terima setelah saya mengirimkan email kepadanya terlebih dahulu berisi ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Dalam balasannya, setelah ia mengucapkan terima kasih, terselip kata2 plus pertanyaan kurang lebih begini:
"How's your married life? Kalau gw lebih seneng kaya' sekarang gini (single maksudnya). Banyak temen gw yang setelah married, malah hidupnya jadi upside down"
Ups..cukup tercengang saya membacanya. Saya coba mencerna pertanyaan dan pernyataannya itu, apa maksudnya ya?? Sekilas kok terkesan cynical? Tapi sebagai teman yang baik saya coba untuk 'netral' dan bijak dengan jawaban: "Alhamdulillah, I have great married life. Walaupun ada suka dan duka pastinya. Tapi kebanyakan sukanya, apalagi kalau gw lagi kumpul sama anak2, priceless", Kira2 itu tanggapan saya, karena itulah yang memang saya rasakan dan alami.
Dan tak lama, di inbox saya muncul email balasan lagi darinya dan antara lain isinya begini:
"Kalau buat gw, soal anak, cukup keponakan2 aja..itu udah cukup. Sebentar lagi adik gw akan ngelahirin anak kedua".
Jreng..jreng..saya senyum2 sendiri bacanya. Ada apa gerangan rupanya. Saya balas lagi emailnya: "Yaah hidup ini kan pilihan. Kalau elo emang happy being single, kan bebas2 aja, ga ada yang ngelarang kaan ?" :)
Lucu juga saya pikir. Kalau memang dia happy being single, kenapa mesti singgung tentang married life yg upside down, yang dialami teman2nya ke saya, yang jelas2 telah menikah dan berkeluarga. Hal ini akan terdengar 'biasa' dan sah2 aja kalau dia sharing dengan teman2nya yang single dan yang married lifenya upside down tadi. Apa mungkin juga dia justru kecewa dengan statusnya yang single? Malah jadi terdengar miris, kan?. Wallahu'alam.
18 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar